Ketegangan di Kampus: Ketika Skripsi Berujung Panggung Emosi Mahasiswa
UncategorizedDi sebuah hari akhir pekan—Jumat, 22 Agustus 2025—Fakultas Ekonomi Universitas Nias (Gunungsitoli, Sumatera Utara) menyaksikan ketegangan tak terduga. Sekelompok mahasiswa mendatangi ruang Program Studi S1 Manajemen untuk mengurus proses pendaftaran yudisium. Namun, alih-alih mendapat tanda tangan, yang mereka dapat malah… skripsi mereka dibanting ke lantai oleh dosen pembimbing. Insiden itu terekam dalam video singkat yang kemudian menyebar viral, menimbulkan reaksi keras dan langsung menyedot perhatian publik.detikcomiNews.IDRublik Depok
Kronologi Reaksi yang Memanas
Awalnya, dialog berlangsung tegang namun tertahan etika akademik. Seorang mahasiswa, dengan nada frustrasi, mempertanyakan sorot ketidakhadiran dosen selama seminggu terakhir. “Dimana Ibu selama ini?” tanyanya, mencerminkan kegamangan yang dirasakan banyak rekan-rekannya.Rublik DepokiNews.ID
Respons dosen saat itu membuat suasana mencapai puncaknya: dosen perempuan tersebut langsung membanting skripsi mahasiswa ke lantai. Momen yang seharusnya menjadi formalitas administrasi berubah menjadi panggung protes emosional.iNews.IDRublik Depok
Tindakan itu memicu kemarahan mahasiswa. Ada yang menendang meja, ada pula yang melemparkan berkas. Beberapa melepaskan tekanan dengan memukul-mukul furnitur sekitar. Atmosfer ruang kelas berubah ricuh, menyisakan kilatan frustrasi dan amarah yang nyata.iNews.IDsuara.comRublik Depok
Viral, Klarifikasi, dan Resolusi
Video kericuhan ini beredar luas sejak 24 Agustus 2025—unggahan pertama melalui akun TikTok, disusul penyebaran di platform lain. Hingga 27 Agustus, video ini sudah ditonton lebih dari 1,8 juta kali, disertai reaksi netizen dari berbagai sudut pandang.Rublik Depoksuara.com
Menanggapi hal ini, pihak Universitas Nias mengeluarkan klarifikasi resmi pada 25 Agustus 2025. Mereka menyatakan bahwa akar masalahnya adalah miskomunikasi administrasi terkait pendaftaran yudisium yang terlambat.
Universitas menyebut bahwa ia telah menyelenggarakan mediasi—hadir antara lain Wakil Rektor III, dekan, ketua prodi, hingga biro kemahasiswaan. Kesepakatan damai dicapai: mahasiswa yang terlibat menyampaikan permintaan maaf tertulis dan lisan, serta berkomitmen memperbaiki kerusakan fasilitas. Sementara universitas juga akan memberikan pembinaan sesuai kode etik kepada dosen bersangkutan.iNews.IDsuara.comdetikcom
Rangkuman: Dari Skripsi ke Simpul Konflik
Aspek | Detail |
---|---|
Kapan & Di mana | Jumat, 22 Agustus 2025, Fakultas Ekonomi, Universitas Nias (Gunungsitoli)detikcom |
Pemicunya | Keterlambatan tanda tangan skripsi (yudisium) dan miskomunikasi adminiNews.IDdetikcom |
Tindakan dosen | Skripsi dibanting ke lantai oleh dosen pembimbing perempuaniNews.IDRublik Depok |
Reaksi mahasiswa | Marah, menendang meja, melempar berkas—hidupkan suasana ruangan jadi tegangiNews.IDsuara.com |
Penanganan kampus | Klarifikasi resmi, mediasi pihak kampus, permintaan maaf, pembinaan etikaiNews.IDsuara.comdetikcom |
Dampak sosial media | Viral di TikTok dan platform lain, jutaan penayangan, reaksi netizen beragamRublik Depoksuara.com |
Penutup
Insiden ini memberikan pelajaran penting dalam ranah pendidikan tinggi. Interaksi akademik tak hanya soal skripsi dan administrasi—tapi juga komunikasi efektif, empati dari pihak pengajar, dan resolusi konflik yang manusiawi. Mahasiswa kesulitan mendapat tanda tangan bukan semata tentang kecepatan, melainkan juga kebutuhan validasi upaya mereka. Sebaliknya, dosen perlu menyadari tanggung jawabnya sebagai figur pemandu, bukan pemicu stres.